Baik model sedan, hatchback, MPV maupun SUV Toyota kini semuanya dibekali dengan rem ABS. Mulanya sendiri cikal-bakal rem ABS dikembangkan pada tahun 1920.
Pada era tersebut awalnya anti-lock braking system diciptakan untuk membantu pengereman pada pesawat. Barulah pada tahun 1970-an teknologi ABS diadaptasi dan diperkenalkan ke mobil pribadi dalam skala besar.
Saat ini, sistem pengereman ABS menjadi standar pada hampir semua mobil dan sepeda motor baru dan digunakan tidak hanya untuk membantu kemudi saat mengerem tetapi juga untuk membantu mengontrol traksi.
Komponen ABS
Empat komponen penting pada rem dengan fitur ABS pada umumnya adalah sebagi berikut:
1.Sensor kecepatan: sesuai namanya, sensor ini memonitor seberapa cepat roda mobil berputar.
2.Katup-katup: Peran komponen ini pada pengereman cukup vital karena bertugas menahan dan merilis tekanan.
3.Pompa: Komponen ini diisi dengan cairan hidrolik dan membuat tekanan ke kaliper rem sesuai permintaan dari pedal rem
4.Controller: electronic control unit (ECU) adalah otak dari ABS dan menggunakan data dari sensor untuk menentukan apakah akan memompa rem atau tidak.
Cara Kerja Anti-Lock Braking System
Cara kerja rem ABS pada mobil adalah melepaskan dan kemudian menerapkan kembali atau ‘memompa’ rem ke roda mobil dalam situasi pengereman yang berat. Sensor pada setiap roda digunakan untuk mendeteksi gejala ban “terkunci” atau saat roda berhenti bergerak dan mulai tergelincir.
Jika terjadi pengereman mendadak, sistem hidraulik akan memberikan instruksi kepada pompa untuk mengirimkan tekanan minyak rem yang sesuai dengan kondisi kendaraan dan keadaan ban.
Tekanan minyak rem diatur secara otomatis untuk memungkinkan penurunan kecepatan kendaraan tanpa mengunci roda mobil. Sebelum terjadi penguncian roda, kontroler akan menerima data dari sensor kecepatan dan menginstruksikan katup untuk mengatur tekanan menggunakan katup posisi 2 atau katup posisi 3, sesuai dengan perintah dari kontroler. Hal ini memungkinkan pengendara untuk dengan mudah mengendalikan arah berhenti kendaraan
Meskipun tidak semua sistem ABS sama, dengan beberapa hanya mencegah roda di gardan belakang terkunci. Ketika penguncian terdeteksi, ABS memompa rem, 100 kali per detik. Ini menghentikan roda atau roda agar tidak tergelincir dan membantu pengemudi mengendalikan kendaraan. Jadi pada dasarnya, ABS bekerja dalam tiga tahap:
1.Pedal rem ditekan
2.Sensor roda mendeteksi gejala ban “terkunci”
3.ABS memompa sistem pengereman
Dengan cara kerja dan perannya tersebut tentu menghasilkan cukup banyak keuntungan. Yang utama tentu adalah faktor keselamatan otomatis meningkat karena mobil terhindar dari gejala tergelincir akibat ban “mengunci”.
Selain itu anti-lock braking system juga membuat pengereman menjadi lebih pakem saat berjalan di permukaan jalan aspal yang datar. Jika pun saat mobil harus dilakukan rem mendadak, dengan adanya peran ABS, mobil tersebut jadi lebih mudah dikendalikan.
UNTUK RESERVASI DAN KONSULTASI GRATIS, FIND US ๐:
๐Jl. Sultan Agung, Windusara, Karangklesem, Kec. Purwokerto Sel., Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah 53144
๐ Hubungi kami WA 0823-2551-9998