Sudahkah Anda mengenal komponen-komponen dalam alternator dan fungsinya? Alternator merupakan bagian penting dalam sistem pengisian kendaraan, berperan dalam mengubah arus AC (bolak-balik) menjadi arus DC (searah) serta menjaga stabilitas arus.
Apa Itu Alternator Mobil?
Alternator adalah komponen listrik pada mobil yang berfungsi menghasilkan arus DC untuk mengisi daya baterai dan memasok energi bagi sistem kelistrikan kendaraan saat mesin menyala. Alternator telah menggantikan generator pada kebanyakan mobil modern.
Tidak seperti generator yang menghasilkan arus AC, alternator menghasilkan arus DC melalui prinsip elektromagnetisme. Alternator terdiri dari dua komponen utama: rotor (berputar) dan stator (diam).
Rotor adalah kumparan kawat yang berputar pada poros, sedangkan stator adalah kumparan yang tetap. Saat rotor berputar di dalam stator, terjadi perubahan medan magnet yang menghasilkan arus listrik pada stator.
Arus listrik yang dihasilkan diubah menjadi arus searah menggunakan dioda penyearah (rectifier). dalam hal ini juga memiliki regulator tegangan untuk memastikan tegangan yang dihasilkan tetap stabil dan sesuai untuk sistem kelistrikan mobil serta pengisian baterai.
Alternator menyediakan daya listrik untuk berbagai komponen mobil, seperti lampu, klakson, sistem pengapian, dan pengisian baterai. Alternator juga mengisi daya baterai mobil ketika mesin sedang berjalan.
baca juga : 4 Cara Membersihkan Busi Mobil
Komponen Alternator dan Fungsinya
Berikut 12 komponen utama alternator beserta fungsinya:
- Rotor Coil: Kumparan yang berputar untuk menghasilkan medan magnet di dalam alternator. Medan magnet ini diperlukan agar dapat terjadi aliran listrik. Medan magnet rotor dihasilkan saat kumparan dialiri listrik dari baterai mobil.
- Stator Coil: Kumparan statis yang menangkap medan magnet yang dihasilkan oleh rotor. Saat rotor berputar, medan magnetnya memotong kumparan stator sehingga menghasilkan arus listrik.
- Alternator Shaft: Poros alternator yang menghubungkan putaran dari pulley ke rotor, sehingga rotor bisa berputar.
- Brush: Komponen yang mengalirkan arus listrik ke rotor. Brush bekerja dengan menekan slip ring di ujung poros rotor, memungkinkan arus mengalir ke rotor meskipun berputar.
- Bearing: Bantalan yang mengurangi gesekan antara poros alternator dan rangka, memastikan putaran yang halus dan efisien.
- Alternator Fan: Kipas yang membantu mendinginkan rotor dan stator, mencegah overheating saat alternator bekerja.
- Rectifier / Dioda: Komponen yang mengubah arus AC menjadi DC, karena sistem kelistrikan mobil membutuhkan arus searah.
- Pulley Alternator: Bagian yang menerima putaran dari mesin melalui drive belt. Pulley ini menggerakkan rotor untuk menghasilkan listrik.
- Alternator Housing: Penutup yang melindungi seluruh komponen alternator, terdiri dari frame depan dan belakang.
- Battery Connector: Terminal yang menghubungkan alternator ke baterai mobil, menyediakan arus pengisian dan mendistribusikan daya ke sistem kelistrikan.
- Alternator Socket: Soket yang menghubungkan brush dengan rotor untuk membentuk medan magnet.
- IC Regulator: Mengontrol tegangan output dari alternator agar tetap di bawah 14 Volt, menjaga kestabilan dan mencegah kerusakan pada sistem kelistrikan mobil.
Pada sistem pengisian konvensional, regulator ini mungkin tidak berbentuk IC melainkan menggunakan tipe point yang lebih sederhana. Namun, pada sistem yang lebih modern, IC regulator sudah menjadi standar karena lebih kompak dan efisien.
UNTUK RESERVASI DAN KONSULTASI GRATIS, FIND US 👇
📍Jl. Sultan Agung, Windusara, Karangklesem, Kec. Purwokerto Sel., Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah 53144
📞Hubungi kami WA 0823-2551-9998