Komponen radiator pada mesin mobil ini memiliki peran yang sangat besar saat berkendara. Pasalnya, radiator adalah sistem pendingin pada mesin mobil sehingga meminimalisir terjadinya overheat. Mesin yang overheat dalam waktu yang lama tidak baik, malahan bisa membuat performa mobil semakin menurun.
Ketika menghidupkan mesin mobil, kita tidak lepas dari beberapa komponen lainnya, seperti AC, head unit, bahkan sistem kemudi itu sendiri. Apabila semua komponen mobil itu dinyalakan, kinerja mesin pun semakin besar. Semakin besar kinerja mesin, semakin tinggi panas yang dihasilkan, bahkan bisa menyebabkan overheat. Di sinilah komponen radiator bekerja, yaitu menjaga suhu mesin mobil tetap stabil dan tidak terlalu panas.
Suhu maksimum yang dibutuhkan untuk mesin mobil agar tetap bekerja adalah 80C. Apabila lebih dari itu, radiator tidak hanya menyerap panasnya. Radiator juga akan mengalirkan panas itu ke seluruh bagian mesin sehingga bisa bekerja dengan maksimal.
Mengenal Komponen Radiator Mobil dan Fungsinya
Secara umum, ada dua jenis radiator pada otomotif berdasarkan media atau alat pendinginnya, yaitu radiator udara dan radiator air yang menggunakan coolant. Radiator yang umum digunakan pada mobil adalah radiator air karena cocok digunakan untuk mesin yang lebih besar.
OtoLovers harus tahu, radiator mobil tidak bisa berfungsi sendiri, melainkan ada beberapa komponen yang membantu tugas radiator tersebut. Setiap komponen memiliki fungsinya masing-masing, namun tetap pada satu tujuan, yaitu menjaga kestabilan suhu mesin.
Tak kenal maka tak sayang, jadi mari berkenalan dengan 10 komponen radiator mobil beserta fungsinya.
1. Radiator
Dalam komponen besi ini, ada lagi beberapa komponen kecil di dalamnya, seperti upper tank, lower tank, radiator core, dan sirip radiator. Semua komponen kecil ini memiliki fungsinya masing-masing.
Radiator bekerja dengan cara memanfaatkan aliran udara yang melewati bagian siripnya. Coolant dengan suhu yang tinggi kemudian dialirkan ke radiator core, di mana panasnya akan berpindah. Panas yang berpindah ini juga disalurkan ke sirip radiator, sebab kedua bahan ini bersifat konduktor. Terakhir, panas pada konduktor ini langsung disalurkan ke udara apabila melewati sirip.
2. Tutup Radiator
Jangan remehkan komponen ini, karena tutup radiator bisa menjaga tekanan udara di dalam sistem pendingin. Bentuk tutup radiator juga tidak sama seperti penutup lainnya, karena ada beberapa bagian dan komponen yang berguna di dalamnya.
Komponen utama dalam tutup radiator adalah pegas yang mendorong katupnya ke dalam sehingga bisa menutup saluran radiator. Apabila tekanan dalam radiator meningkat, katupnya akan terbuka sehingga udaranya bisa keluar dan tekanan pun menjadi stabil.
3. Selang Radiator
Komponen ini berfungsi untuk mensuplai coolant dari mesin ke radiator dan sebaliknya. Selang radiator harus fleksibel sehingga bisa menahan air radiator yang panas, bahkan mendidih. Ada tiga jenis selang radiator, yaitu input hose, outlet hose, dan bypass hose yang dibedakan berdasarkan fungsinya dalam saluran coolant.
4. Thermostat
Thermostat ini memiliki fungsi yang sama dengan katup pada radiator tadi, yaitu membuat suhu mesin tetap berada pada suhu 80C agar tetap bekerja. Cara kerjanya, thermostat akan membuka dan menutup saluran water jacket melalui selang radiator. Sirkulasi coolant dalam water jacket pun bekerja, sehingga mempercepat naiknya suhu mesin sebelum dialirkan ke komponen lainnya.
Baca juga:Penyebab Air Radiator Berkurang dan Cara Mengatasinya
5. Water Jacket
Bertugas untuk menyerap panas mesin, water jacket ini merupakan istilah yang digunakan untuk menyalurkan air di sekeliling mesin. Saluran ini diisi penuh dengan coolant dan berbentuk seperti pelindung terhadap blok silinder, sehingga dinamakan demikian.
6. Tank Reservoir
Bentuknya seperti tabung dan bertugas untuk menampung air pendingin evaporatif. Saat mesinnya berada dalam suhu tinggi, coolant akan menguap sehingga tekanan udara pun meningkat bersamaan dengan sistem.
Agar tekanannya stabil, coolant yang menguap itu akan disalurkan ke tank reservoir melalui tutup radiator untuk diubah menjadi cair. Terakhir, cairan itu bisa disalurkan kembali ke radiator saat tekanan di dalamnya sudah kosong.
7. Kipas Pendingin
Seperti namanya, kipas pendingin ini berguna untuk menurunkan suhu radiator. Cara kerjanya adalah mengalirkan udara dari luar melalui sirip radiator. Ada dua jenis kipas pendingin, yaitu konvensional dan elektrik.
8. Pompa Air
Fungsinya hanya satu, yaitu mengalirkan coolant ke saluran pendingin. Pompa air ini umumnya terletak di dalam water jacket. Saat thermostat menutup, pompa ini akan mengalirkan air ke water jacket sehingga panas mesin pun turun.
9. Termometer
Seperti fungsi termometer pada umumnya, yaitu mengukur suhu coolant. Kemudian, suhunya akan ditampilkan pada dashboard mobil lewat engine heat indicator.
10. Indikator Panas Mesin
Terakhir adalah komponen yang terdapat pada dashboard. Biasanya, indikator ini ditandai dengan huruf H, C, dan logo termometer. Dengan ini, OtoLovers jadi tahu apakah mesin sedang overheat atau tidak.
Baca juga: 5 Penyebab Mobil Mogok yang Jarang Kamu Tahu
UNTUK RESERVASI DAN KONSULTASI GRATIS, FIND US 👇:
📍Jl. Sultan Agung, Windusara, Karangklesem, Kec. Purwokerto Sel., Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah 53144
📞 Hubungi kami WA 0823-2551-9998