Apa Efek Thermostat Radiator Lepas?

Apa dampak jika thermostat radiator dilepas? OtoLovers mungkin pernah mendengar anjuran untuk melepas thermostat radiator ketika mesin overheat. Komponen ini, yang merupakan bagian dari sistem pendingin mesin, berfungsi untuk mengatur sirkulasi dan suhu air agar mesin tidak cepat panas. Namun, apakah benar melepas thermostat radiator adalah solusi yang tepat, atau malah bisa merusak mesin mobil? Berikut penjelasannya.

3 efek Thermostat Radiator Dilepas

Thermostat dalam sistem pendingin mesin berfungsi memastikan sirkulasi air radiator tetap lancar sehingga mesin tidak cepat panas. Selain itu, thermostat juga mengatur suhu air pendingin agar tetap stabil—tidak terlalu panas atau dingin—sehingga suhu mesin dapat dipertahankan dalam kondisi optimal.

Saat suhu air pendingin terlalu rendah, thermostat menutup jalur menuju radiator, memungkinkan mesin mencapai suhu kerja optimal lebih cepat dan mengurangi penggunaan bahan bakar. Sebaliknya, ketika mesin panas, katup menuju radiator terbuka, memungkinkan air pendingin bersuhu tinggi kembali ke radiator, dan digantikan oleh air yang lebih dingin. Siklus ini terus berlangsung untuk menjaga suhu mesin tetap normal.

Lalu, apa yang terjadi jika thermostat radiator dilepas? Berikut beberapa efek yang mungkin muncul:

Mesin Bergetar

melepas thermostat radiator

Salah satu dampak langsung dari dilepasnya thermostat radiator adalah mesin yang bergetar. Ini terjadi karena mesin kesulitan mencapai suhu kerja yang normal, akibat suhu coolant yang tetap rendah. Tanpa thermostat, coolant terus mengalir tanpa kendala, sehingga suhu mesin sulit naik ke tingkat optimal. Kondisi ini menyebabkan pasokan bahan bakar ke silinder mesin tidak seimbang, yang akhirnya membuat mesin bergetar hebat.

Terjadi Knocking

Selain getaran, melepas thermostat radiator juga bisa menyebabkan knocking atau detonasi pada mesin. Knocking terjadi saat suhu mesin berada di atas normal, tetapi belum mencapai overheat. Hal ini terjadi karena bahan bakar dalam mesin meledak sebelum busi memulai proses pembakaran. Knocking adalah hasil dari suhu mesin yang terlalu panas, melebihi suhu kerja ideal.

Bahan Bakar Lebih Boros

Dampak terakhir dari melepas thermostat radiator adalah peningkatan konsumsi bahan bakar. Sistem pendingin yang tidak mampu mempertahankan suhu mesin pada tingkat normal menyebabkan pemborosan bahan bakar. Ketika suhu mesin terlalu rendah, diperlukan lebih banyak bahan bakar untuk memanaskan mesin. Sebaliknya, saat suhu mesin terlalu tinggi, sistem EFI (Electronic Fuel Injection) akan terganggu dan terus memasok bahan bakar tanpa memperhatikan putaran mesin (rpm), yang akhirnya membuat konsumsi bahan bakar semakin boros.

baca juga : Tetap Hemat Bahan Bakar Meski Hadapi Kemacetan

UNTUK RESERVASI DAN KONSULTASI GRATIS, FIND US 👇
📍Jl. Sultan Agung, Windusara, Karangklesem, Kec. Purwokerto Sel., Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah 53144
📞Hubungi kami WA 0823-2551-9998

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top