Transmisi mobil merupakan salah satu poin penting pada sebuah mobil.Namun, seringkali pemilik meremehkan hal ini. Sekarang mari kita ambil alih pengirimannya. Bagaimana cara kerjanya?
Penggantian oli transmisi harus dilakukan secara rutin
Oli roda gigi harus diganti secara berkala sesuai buku servis. Jika tidak dilakukan secara rutin, mesin akan terasa lebih bertenaga dan komponen transmisi bisa rusak. Jika tidak, penggantian cairan transmisi dengan oli standar merupakan komponen tersendiri.
gunakan oli berkualitas
Untuk memastikan transmisi Anda awet, sebaiknya ganti oli dengan oli berkualitas asli.
Hal lain yang perlu diperhatikan mengenai transmisi Anda termasuk memeriksa ketinggian cairan secara rutin,
pengecekan kebocoran
penggantian filter oli (pada transmisi otomatis)
Untuk memeriksa level oli standar, ada baiknya untuk memeriksa level oli secara berkala saat digunakan.
Kekurangan oli dapat merusak komponen transmisi. Untuk transmisi manual dan otomatis, pengecekan kebocoran oli dapat membantu mengetahui kondisi kendaraan Anda.
Kebocoran oli dapat menyebabkan level oli turun atau habis, yang dapat mengakibatkan kegagalan transmisi. Transmisi otomatis juga memerlukan kehati-hatian saat mengganti filter oli untuk menghindari kerusakan pada komponen transmisi.
Pengemudi tentunya sudah terbiasa menggunakan transmisi manual. Namun, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan untuk menjaga kualitas komponen.
jangan membiasakan memasukkan gigi pada saat parkir
Salah satunya adalah dengan tidak membiasakan memasukkan persneling mobil saat parkir. Ini adalah praktik yang berbahaya dan dapat merusak komponen transmisi.
transmisi manual jangan membiasakan mendorong mobil pada saat aki soak
Sebaliknya, jika Anda bertransmisi manual, jangan biasakan mendorong mobil saat aki habis, gunakan kabel jumper untuk menghidupkannya. Pasalnya, kebiasaan menghidupkan mesin dapat merusak bagian transmisi manual.
Berikut beberapa tips saat menggunakan transmisi otomatis. Untuk transmisi otomatis, posisi 1 atau L diperuntukkan bagi tanjakan dan turunan terjal. Untuk transmisi otomatis , posisi 2 ditujukan untuk tanjakan dan turunan yang tidak terlalu curam.
Pada transmisi otomatis posisi 3 dan D sama, namun fungsi overdrive di D. Overdrive O/D digunakan selama pengoperasian kecepatan tinggi dalam jangka waktu lama untuk mengurangi kecepatan engine dan konsumsi bahan bakar.
Posisi P (parkir) digunakan pada saat memarkir kendaraan dan untuk tujuan keselamatan. Saat lampu merah, posisi D berpindah ke N untuk alasan keselamatan dan menjaga transmisi otomatis. Untuk kendaraan bertransmisi matic, sebaiknya menggunakan mobil pengangkut (carry) untuk menghindari kerusakan pada transmisi matic apabila terjadi kerusakan di jalan.
UNTUK RESERVASI DAN KONSULTASI GRATIS, FIND US ð:
ðJl. Sultan Agung, Windusara, Karangklesem, Kec. Purwokerto Sel., Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah 53144
ð Hubungi kami WA 0823-2551-9998