Aquaplaning adalah kondisi ban mobil yang kehilangan penapakan (traksi) pada permukaan jalan saat melintasi genangan air di permukaan jalan. Saat aquaplaning terjadi, mobil akan meluncur lurus ke depan seperti Anda terpeleset atau berjalan di atas lapisan es. Tidak ada kendali pada kendaraan yang sedang melaju kencang.
Risikonya adalah mobil tidak mau dikendalikan dan Anda mengalami kecelakaan. Bisa kecelakaan tunggal seperti yang ada di video sebuah SUV terbalik di jalan tol atau menabrak mobil lain di sekitar Anda.
Aquaplaning bisa terjadi karena beberapa faktor :
Sistem drainase di tempat terjadinya genangan air
Yang pertama adalah sistem drainase di tempat terjadinya genangan air. Untuk itu tidak ada yang bisa Anda lakukan selain meningkatkan kewaspadaan.
BACA JUGA : Cara Menyetir Mobil Manual Bagi Pemula
Makanya, saat hujan turun Anda diwajibkan untuk menurunkan kecepatan guna mengurangi risiko ban kehilangan grip. Misalnya bila sebelumnya sekitar 100 km/jam, bisa turun hingga 80 km/jam tergantung kondisi di lapangan.
Dengan menurunnya kecepatan, ban punya waktu lebih banyak untuk membuang lapisan air yang menghalangi penapakan ban sehingga traksinya tidak sampai hilang total.
Anda juga bisa lebih leluasa memantau kondisi jalan di depan dan punya waktu untuk melakukan upaya menghindar atau mengurangi kecepatan jika ada genangan air. Selain karena semakin tinggi kecepatan, bakal semakin tinggi risiko aquaplaning.
Fokus pada kondisi jalan
Faktor penyebab kedua berasal dari perilaku berkendara saat hujan. Anda wajib untuk fokus pada kondisi jalan dan menanggalkan hal lain yang mengalihkan perhatian seperti menggunakan ponsel. Di jalan kering saja berbahaya, apalagi saat hujan dan jalan licin.
Selain itu, usahakan untuk tidak melakukan manuver mendadak, apalagi dengan sudut belok tajam. Ban bisa kehilangan traksi seketika karena manuver itu dan mobil meluncur seperti di atas lapisan es.
Perlakukan mobil secara halus, baik saat mengatur kemudi maupun mengatur laju kendaraan. Injak pedal gas secara halus dan bertahap serta tidak melakukan pengereman keras dan mendadak yang bisa membuat ban kehilangan traksi.
Kondisi fisik Ban
Faktor ketiga berasal dari ban mobil Anda sendiri. Seperti diketahui, sehebat apapun, ban punya keterbatasan kemampuan dalam membuang genangan air.
Ini juga terkait kondisi fisik ban seperti tingkat keausan telapak ban dan tekanan angin ban. Ban dengan tingkat keausan tidak merata membuat salah satu ban memiliki daya cengkeram yang berbeda dari ban lainnya.
BACA JUGA : Hal Yang Harus Diperhatikan Sebelum Berkendara
Hal serupa juga terjadi jika tekanan angin ban berbeda. Akibatnya ban jadi mudah tergelincir dan meningkatkan potensi terjadi aquaplaning.
Memeriksa secara rutin kondisi ban
Makanya Anda harus memeriksa secara rutin kondisi ban. Mulai dari tekanan angin, kondisi telapak, termasuk kondisi dinding ban. Segera ganti jika ada masalah. Manfaatkan momen servis berkala di bengkel untuk mengecek kondisi ban.
apa yang harus dilakukan ketika terdeteksi gejala aquaplaning di ban?
Tetap tenang dan fokus
Yang pertama adalah tetap tenang dan fokus mengingat aquaplaning hanya berlangsung sekejap.
Jangan melakukan manuver mendadak
Yang kedua Jangan melakukan manuver mendadak seperti pindah jalur yang justru akan memperburuk keadaan karena mobil lebih sulit dikendalikan.
Jangan melakukan pengereman mendadak
Yang ketiga yaitu Jangan melakukan pengereman mendadak dengan maksud mengurangi kecepatan mobil. Memang, banyak mobil sudah menggunakan fitur ABS.
BACA JUGA : Cara Pilih Ban Yang Tepat Untuk Musim Hujan
Tapi fitur ini efektif untuk mencegah potensi ban kehilangan traksi dan tidak punya faedah kalau mobil sudah terlanjur tergelincir. Pengereman justru membuat ban mobil semakin kehilangan daya cengkeram.
Memang, di mobil terkini sudah ada fitur Vehicle Stability Control (VSC). Namun demikian, butuh waktu beberapa saat sebelum fitur ini efektif bekerja. Sementara aquaplaning berlangsung sangat singkat.
Cukup angkat kaki dari pedal gas dan pegang kemudi lurus agar mobil tetap mengarah ke depan. Biarkan kecepatan mobil berkurang secara gradual dan ban berusaha mendapatkan kembali daya cengkeram ke jalan.
Biasanya secara alami Anda bisa merasakan perbedaan kemudi yang hampa lantaran ban tidak menapak dan saat traksi ban kembali pulih. Bila gigitan ban mulai terasa kembali, cobalah untuk menginjak pedal gas secara perlahan.
Lihat sekeliling Anda. Kalau semuanya aman, silakan lanjutkan lagi perjalanan. Tapi bila nervous, Anda bisa menepi sejenak untuk menenangkan diri.
UNTUK RESERVASI DAN KONSULTASI GRATIS, FIND US ð:
ðJl. Sultan Agung, Windusara, Karangklesem, Kec. Purwokerto Sel., Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah 53144
ð Hubungi kami WA 0823-2551-9998